Senin, 13 Oktober 2014

Demam Berdarah Berbahaya, Bukan Berarti Tanpa Solusi

    Demam berdarah (DHF) adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh infeksi firus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Hal ini dikatakan bahaya karena sampai sekarang masih belum ada vaksin atau obat yang dapat mengatasi secara langsung virus dengue yang menyebabkan demam berdarah ini. Dan dilaporkan selalu ada korban jiwa dari setiap masyarakat yang melapor menderita penyakit DBD setiap tahunnya.

    Meskipun demikian, menurut Dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI, ahli penanganan demam berdarah, jika pasien merasa mual, maka akan diberi obat mual. Atau jika pasien merasa sakit kepala, maka diberi obat sakit kepala, juga obat penurun panas dan asupan cairan yang cukup. Pada prisnsipnya sistem kekebalan tubuh akan mampu mengatasi virus dengue ini apabila kondisi tubuh memungkinkan oleh karena itu keluhan yang didapat dan ketidak seimbangan tubuh harus di pertahankan untuk memperkuat kekebalan tubuh.
     Berdasarkan hasil pendataan dari DINKES Jawa Barat pencatatan kasus DBD di akhir-akhir bulan ini ditunjukan dengan tabel berikut :
No
Kabupaten kota
Penduduk
JAN
FEB
MAR
APRIL
MEI
JUNI
JULI
JUMLAH
1
Kab. Bogor
5,247,538
231
105
130
66
4
0
0
536
2
Kab. Sukabumi
2,429,395
42
47
13
290
0
0
0
392
3
Kab. Cianjur
2,244,767
18
11
8
11
0
0
0
48
4
Kab. Bandung
3,435,200
26
0
169
114
142
34
0
481
5
Kab. Garut
2,524,239
30
18
33
49
0
0
0
130
6
Kab. Tasikmalaya
1,735,028
27
11
8
43
0
0
0
89
7
Kab. Ciamis
1,555,018
48
46
52
7
0
0
0
153
8
Kab. Kuningan
1,051,893
18
18
0
57
0
0
0
93
9
Kab. Cirebon
2,111,411
95
0
0
66
0
0
0
161
10
Kab. Majalengka
1,180,754
23
18
29
15
0
0
0
85
11
Kab. Sumedang
1,134,915
65
51
31
0
34
38
0
219
12
Kab. Indramayu
1,687,314
0
0
0
0
0
0
0
-
13
Kab. Subang
1,509,948
77
98
69
74
102
77
0
497
14
Kab. Purwakarta
905,762
19
20
25
19
0
0
0
83
15
Kab. Karawang
2,244,772
36
21
18
44
2
0
0
121
16
Kab. Bekasi
3,028,309
34
45
70
59
0
0
0
208
17
Kab Bandung Barat
1,602,681
66
72
68
67
0
0
0
273
18
Kab. Pangandaran
0
0
0
0
5
6
0
0
11
19
Kota Bogor
1,021,911
45
0
90
0
0
0
0
218
20
Kota Sukabumi
314,523
53
0
50
38
61
65
0
309
21
Kota Bandung
2,479,927
394
1
300
180
0
0
0
1208
22
Kota Cirebon
304,313
29
0
37
48
3
0
0
144
23
Kota Bekasi
2,592,819
63
0
111
101
143
133
0
625
24
Kota Depok
1,979,278
66
0
64
135
0
0
0
372
25
Kota Cimahi
575,943
0
0
0
192
0
0
0
192
26
Kota Tasikmalaya
657,427
69
0
73
100
0
0
0
283
27
Kota Banjar
181,280
11
0
25
23
0
0
0
76
   Berdasarkan data tersebut jumlah orang yang melapor pada lembaga kesehatan berhubungan dengan penyakit yang disebabkan DBD di Jawa Barat memang masih banyak dan justru sebagian ada yang malah jumlahnya meningkat dalam setiap bulannya. Tapi angka ini sebagian besar mengalami penurunan di akhir. Selain itu juga sebenarnya penyakit DBD adalah jenis penyakit yang bergantung pada kondisi lingkunan yang dimana apabila lingkungan tersebut dipelihara dengan baik sehingga memungkinkan jenis nyamuk itu tidak bisa berkembang biak maka penyakit ini pun akan lebih mudah ditanggulangi.
    Pada dasarnya upaya kuratif saja tidak cukup untuk menghindari korban jiwa dari penyakit ini. Sehingga untuk mengantisifasinya perlu dititik beratkan pada upaya promotif dan dan preventif. Upaya preventif dinilai memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi dikarenakan dengan melakukan pencegahan dan pemeliharaan lingkungan sejak dini akan mampu mengurangi penyebab dari penyakit ini. Di luar negeri bahkan semenjak penyakit ini diketahui penyebabnya sejak saat itu bahkan ancaman ini sudah tidak lagi menjadi masalah yang sangat besar dikarenakan upaya promotif dan preventif mereka sudah sangat baik diterapkan.
Adapun upaya preventif untuk mencegah penyakit DBD adalah:
1.      Lakukan program 3M (menguras, menutup dan mengubur) tempat-tempat penampungan air hujan dan lainnya.
2.       Hindari ruangan yang lembab dan perbaiki sirkulasi udara.
3.       Jangan biarkan baju kotor menumpuk atau digantung.
4.       Cobalah menanam tanaman anti nyamuk.
5.       Semprot rumah secara rutin dengan anti nyamuk.
6.       Gunakan hand bodi anti nyamuk di kulit.
7.       Tutup jendela dengan kawat kasa halus.
8.       Lakukan abatebnisasi tempat-tempat penampungan air bersih yang sulit dibersihkan
    Cara diatas merupakan cara yang efektiv untuk mengurangi perkembangan dari nyamuk DBD akan tetapi jka sudah berkembang, maka diperlukan cara untuk membunuh nyamuk tersebut. Diantaranya melalui proses kimia yang bertujuan untuk membunuh nyamuk penyebab DBD.
Diantaranya pencegahan dan Pengendalian Secara Kimia :
1.       Fogging atau pengasapan
2.       Obat nyamuk bakar, semprot, atau repelent
3.       Abatisasi dan penaburan bubuk