Minggu, 04 Januari 2015

Perilaku Bersih dan Sehat yang masih rendah di Beberapa Kabupaten di Jawabarat

Perilaku Bersih dan Sehat yang masih rendah di Beberapa Kabupaten di Jawabarat.
Penyakit mulai mewabah kembali di beberapa wilayah di Indonesia. Beberapa jenis penyakit yang mematikan pun sudah mulai mewabah di berbagai tempat. Kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan maken memperparah kejadian tersebut sehingga diperlukan beberapa perhatian yang khusus.
Hal yang diduga berperan besar dalam peristiwa tersebut diduga adala PHBS masyarakat yang rendah. Hal yang sangat berperan penting dalam hal ini adalah keluarga atau lingkungan rumah tangga. Data keluarga ber-PHBS yang rendah ini didapat oleh Kementrian Kesehatan RI yang mencatat beberapa kabupaten di Jawabarat berkenaan dengan persentase kelurga ber-PHBS.

.Dengan rendahnya PHBS ini jelasnya akan menambah kemungkinan besar untuk perkembangan wabah penyakit seperti DBD, Typoid, Diare dan beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus lainnya.




Selasa, 16 Desember 2014

SIMRS Menurut PERMENKES RI No 82 Th. 2013

SIMRS Menurut PERMENKES RI No 82 Th. 2013

PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

1.       Latar Belakang
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
2.       Strategi Secara umum
Sistem Informasi Rumah Sakit harus selaras dengan bisnis utama (core bussines) dari Rumah Sakit itu sendiri, terutama untuk informasi riwayat kesehatan pasien atau rekam medis (tentang indentitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien), informasi kegiatan operasional (termasuk informasi sumber daya manusia, material, alat kesehatan, penelitian serta bank data).
3.       Proses Bisnis
a.       Pelayanan Utama (Front Office)
Setiap Rumah Sakit memiliki prosedur yang unik (berbeda satu dengan lainnya), tetapi secara umum/generik memiliki prosedur pelayanan terintegrasi yang sama yaitu proses pendaftaran, proses rawat (jalan atau inap) dan proses pulang
b.      Pelayanan Administratif (Back Office)
Proses umum Back Office diantaranya perencanaan, pembelian/pengadaan, pemeliharaan stok/inventory, pengelolaan Aset, pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku besar dan lainnya). Proses back office ini berhubungan dengan proses pada front office.

4.       Arsitektur Infrastruktur
Kebutuhan infrastruktur jaringan komputer kedepan bukan hanya untuk kebutuhan Sistem informasi RS saja, tetapi juga harus mampu digunakan untuk berbagai hal, seperti jalur telepon IP, CCTV, Intelegent Building, Medical Equipment dan lain-lain.
5.       Arsitektur Data (1)
Untuk menghasilkan informasi yang baik, diperlukan data yang homogen. Agar dapat dihasilkan data homogen maka perlu dibuat arsitektur data yang baik. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam membangun arsitektur data:
a.       Kodefikasi Kodefikasi selain keharusan utk otomatisasi/ komputerisasi, juga diperlukan untuk integrasi dan penglolaan lebih lanjut seperti statistik.
b.      Mapping Karena sering berbeda keperluan kode- fikasi data, maka diperlukan mapping data untuk integrasi dan pengelolaan lebih lanjut, misalnya mapping kodefikasi antara tarif dengan kode perkiraan/chart of account, mapping kode kabupaten/kota dengan provinsi dan sejenisnya.

6.       Arsitektur Data (2)
a.       Standar pertukaran data antar aplikasi Beberapa software aplikasi yang terpisah, membutuhkan standard pertukaran data agar dapat berkomunikasi satu aplikasi dengan lainnya
b.      Database Desain struktur database, sebaiknya mengacu pada best practice database Rumah Sakit dan mengambil dari sumber terbuka serta mempertimbangkan kebutuhan informasi stakeholder terkait.
19. 6. Arsitektur Aplikasi Contoh gambaran arsitektur aplikasi minimal SIMRS:
KEAMANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
1.       Keamanan Fisik
a.       Kebijakan hak akses pada ruang data center/server
b.      Kebijakan penggunaan hak akses komputer untuk user pengguna
2.       Keamanan Jaringan
a.       Keamanan jaringan sangat penting untuk dilakukan untuk memonitor akses jaringan dan mencegah penyalahgunaan sumber daya jaringan yang tidak sah.
b.      Segi-segi keamanan dapat didefinisikan sbb:
·         Informasi hanya dapat diakses oleh pihak yang memiliki wewenang
·         Informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang
·         Informasi tersedia untuk pihak yang diberi wewenang
3.       Keamanan Aplikasi
·         Keamanan aplikasi harus mendukung dan mengimplementasikan protokol keamanan dalam melakukan transfer data.
·         Aplikasi harus memungkinkan masing-masing user dapat didentifikasikan secara unik, baik dari segi nama dan perannya.
·         Akses melalui metode akses remote dapat berfungsi dengan baik melalui aplikasi client (yaitu melalui VPN, modem, wireless, dan sejenisnya).
·         Aplikasi dapat berfungsi dengan baik (compatible) pada software anti-virus yang digunakan saat ini.

TATA KELOLA
1.       Struktur
Organisasi Rumah Sakit harus memiliki unit/instalasi informasi dan teknologi yang terdiri dari:
a.       Kepala Instalasi SIMRS
b.      Staf informasi dan teknologi Fungsional

2.       SDM Informasi dan Teknologi
Sumber daya manusia informasi dan teknologi terdiri dari staf yang memiliki kualifikasi dalam bidang:
a.       Staf Analis System
b.      Staf Programmer
c.       Staf Hardware
d.      Staff Maintanance Jaringan
27. Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Komunikasi dan Kolaborasi
a.      Komunikasi
1.      Interoperabilitas
Interoperabilitas adalah dimana suatu aplikasi bisa berinteraksi dengan aplikasi lainnya melalui suatu protokol yang disetujui bersama lewat bermacam-macam jalur komunikasi diantaranya dapat terjadi komunikasi data dengan aplikasi berikut:
A. Standarisasi SIMAK BMN (untuk Rumah Sakit milik pemerintah)
            Minimal pengkodean barang mengunakan kode yang terdapat pada SK BMN, jika tidak harus di buat mapping antara SK BMN dengan pengkodean Rumah Sakit tersebut.
B. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
            Dapat terjadi komunikasi data antara SIMRS dengan Kementerian Kesehatan untuk pelaporan SIRS.
C. Sistem Casemix (khusus yang melaksanakan program Jaminan Kesehatan Nasional)
            Dapat terjadi komunikasi data antara SIMRS dengan Kementerian Kesehatan untuk pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional.
D. Aplikasi yang lainnya yang mendukung Kinerja Rumah Sakit
One Medic – One Solutions for Health Information System
One Medic – One Solutions for Health Information System  merupakan suatu aplikasi piranti lunak yang telah dikembangkan sejak tahun 2008.  Protocol komunikasi yang tersedia telah dilengkapi dengan system keamanan sehingga dapat menekan berbagai tindakan cyber crime oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Desain aplikasi SIMRS One Medic berbasis Web dimana pengguna dapat melakukan integrasi dengan pihak-pihak internal  maupun eksternal secara online’. Manfaat Intergasi secara Online bertujuan untuk mengantisipasi pengulangan pekerjaan administrasi yang dapat memicu terjadinya human error sehingga potensi kerugian Rumah Sakit dapat ditekan.  Fitur-fitur SIMRS One Medic sebagai solusi untuk menjawab tantangan masa depan industri pelayanan medik:
1.      Security system:  modul ini dapat mengatur informasi dan data  yang diperbolehkan untuk diaksesbaik oleh pihak internal maupun eksternal. Pengaturan tersebut dilakukan selain untuk melindungi kerahasiaan data pasien juga untuk menghindari penyalahgunaan informasi penting lainnya oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
2.      MPI server solutions:  adalah sistim komunikasi online  yang dirancang untuk menjembatani komunikasi antar sistem. Aplikasi MPI server solutions dapat digunakan sebagai alat konfirmasi  hak-hak pasien terhadap jenis tindakan medis dan obat-obatan yang dapat diberikan oleh Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan Pihak Penjamin.a
3.      Billing records system: seluruh data tindakan medik dan obat-obatan yang diberikan pada pasien otomatis terekam secara online dan dapat diatur sesuai dengan format penagihan yang ditetapkan oleh Pihak Penjamin. Feature ini dapat mempersingkat proses pekerjaan administrasi penagihan sehingga dapat menekan angka piutang.
Untuk media komunikasi informasi antara unit dapat digunakan media komputer yang sudah terintegrasi dengan jaringan LAN dengan menggunakan aplikasi Messenger atau chating, selain itu juga sudah ada nya telepon lokal yang membantu hubungan komunikasi antar unit. Sedangkan untuk akses komunikasi ke luar instansi menggunakan akses internet yang terintegrasi melalui jaringan Pemerintah Kota.
b.      Kolaborasi
            Dari aspek pembiayaan bahwa Rumah Sakit memerlukan biaya operasional dan investasi yang besar dalam pelaksanaan kegiatannya, sehingga perlu didukung dengan ketersediaan pendanaan yang cukup dan berkesinambungan. Apalagi jika Rumah Sakit akan melakukan investasi dalam bidang teknologi informasi, dimana perubahan teknologi merupakan hal yang pasti terjadi setiap saat, sehingga investasi tersebut baik dalam bidang perangkat lunak (Software), perangkat keras (hardware)maupun tenaga SDM pelaksana (Brainware) akan menjadi investasi yang mahal dan berkelanjutan. Oleh karena itu, Rumah Sakit berada di dua sisi, yaitu harus menerapkan teknologi informasi dalam bentuk SIMRS baik Hardware, Softwaremaupun Brainware, sementara Rumah Sakit juga harus selalu up-to-date baik dari segi teknologi maupun bisnis proses/kebijakan yang terangkum dalam bentuk software.
Kerjasama dalam bentuk Kerjasama Operasional (KSO) atau Built Operational Transfer (BOT) merupakan salah satu solusi untuk penerapan teknologi informasi, sehingga resiko investasi (Hardware, Software dan Brainware) dan resiko pelaksanaan sistem akan berada di pihak konsultan. Sehingga Rumah Sakit tidak perlu melakukan investasi yang besar serta akan dijamin keberhasilan pelaksanaan SIMRS tersebut.
Kerjasama Operasional (KSO) adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dimana masing-masing sepakat untuk melakukan suatu usaha bersama dengan menggunakan aset dan atau hak usaha yang dimiliki dengan menanggung keuntungan dan kerugian secara bersama-sama.
KSO didasarkan atas waktu kerjasama (by time), sehingga masa berakhirnya KSO adalah setelah masa kerjasama yang disepakati berakhir, bukan pada Break Event Point (BEP) dari besarnya investasi yang ditanamkan oleh investor. Dan prinsip KSO berbeda dengan pola “Cicilan/Kredit” maupun “Leasing/Sewa Pakai”
Bentuk Bangun, Serah, Kelola (Build, Transfer, and Operate/BTO).
            Investor membangun aset dan mencatatnya sebagai “Aset KSO pada Kas/Hutang.” Kemudian menyerahkan aset yang telah dibangunnya ke Pemilik Aset dan mencatatnya sebagai “Hak Bagi Pendapatan pada Aset KSO” (Nominal Base) dan aset diamortisasi selama masa Konsensi. Selama masa Konsensi, investor menerima bagi hasil dari pemilik aset dan mencatatnya sebagai “Kas/Piutang pada Pendapatan KSO.”
            Pemilik Aset dapat menyerahkan aset dan dicatat sebagai “Aset KSO pada Kas/Hutang/Aset Tetap” kemudian Pemilik Aset menggelola Aset KSO secara Periodik membagi pendapatan dan mencatat sebagai “Beban KSO pada Kas/Hutang.” Dan Pemilik Aset bisa mendapatkan seluruh aset (Sesuai Perjanjian) dari Investor diakhir masa Konsensi.
            Bentuk tersebut bisa dikombinasikan dengan Perjanjian Bagi Hasil (PBH) atau Perjanjian Bagi Pendapatan (PBP) dengan cara tertentu. Hak milik aset yang digunakan untuk Kerjasama Operasional (KSO) adalah Hak milik Penyerta aset selama periode perjanjian KSO. Aset yang disetrakan dalam KSO tidak terkena transaksi jual-beli, sehingga tidak dipungut PPN. Aset tersebut juga disusutkan berdasarkan masa manfaatnya. Pada akhir masa Konsensi (masa KSO) aset dapat dipindah tangankan merujuk pada perjanjian kedua belah pihak.
            Aset yang diserahkan pemilik aset untuk diusahakan dalam perjanjian Kerjasama Operasi (KSO) harus dicatat oleh pemilik aset sebagai aset KSO sebesar biaya perolehannya. Apabila yang diserahkan untuk diusahakan dalam perjanjian KSO adalah hak penyelenggaraan usaha yang tidak memiliki biaya perolehan, maka pemilik aset hanya perlu mengungkapkan keberadaan transaksi tersebut.
4.      Infrastruktur
Konsep sistem infrastruktur yang

ditawarkan untuk memperbaiki dan penyempurnakan sistem infrastruktur yang telah dimiliki oleh Rumah Sakit, yaitu berupa penambahan pada sistem Network Operational Center / Data Center

Konsep yang ditawarkan dalam memperbaiki dan menyempurnakan sistem infrastruktur Rumah Sakit meliputi perbaikan dan penyempurnaan pada :
• Konfigurasi Sistem Server
• Konfigurasi sistem LAN (Local Area Network)
• Konfigurasi sistem WLAN (Wireless LAN)

• Konfigurasi sistem back up co-location

http://www.slideshare.net/dwisty1/paparan-simrs-peraturan-menkes-ri-no-82-tahun-2013
http://tentangkshtn.blogspot.com/2014/12/sistem-informasi-manajemen-rumah-sakit.html

Selasa, 11 November 2014

JENIS DAN KLASIFIKASI WEB

Pengertian

Dilihat dari bentuk dan fungsinya WEBSITE adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan sebuah komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga menjadi media informasi yang menarik untuk dikunjungi oleh orang lain.

Pada prinsipnya website terbagi menjadi dua yaitu website statis dan website dinamis yang dimana setiap jenis website itu memiliki perbedaan prinsip yang sangat besar.

A.    Pengertian website statis
Pengertian website statis adalah sebuah website yang hanya mampu menampilkan front page saja atau singkatnya website jenis statis ini website yang sifattnya statis. Untuk mengupdate website statis, menambah content website statis dan hal-hal yang berhubungan dengan penambahan content harus anda lakukan di lokal komputer karena website statis ini tidak memiliki halaman administrator. Website statis ini persis seperti brosur. Bedanya, brosur di cetak dan disebarkan, sedangkan website statis di host dan diakses melalui internet. Keuntungan menggunakan website statis adalah jika anda menginginkan website yang tidak perlu atau tidak membutuhkan pengupdate-an dalam jangka waktu pendek sedangkan kekurangannya adalah kebalikan dari keuntungan menggunakan website statis yang dimana pembaharuan atau pengoreksian kesalahan akan informasi tidak dapat dilakukan.

B.    Pengertian website dinamis
Adalah website yang didalamnya terdapat campur tangan dari sisi pengunjung, dengan kata lain terdapat interaktivitas didalam website itu, karena dalam website tersebut terdapat pemrograman dan unsur database. Website dinamis memiliki dua buah halaman yakni halaman front page dan halaman administrator. Kedua halaman itu memiliki kegunaan yang berbeda pula sesuai dengan namanya. Front page sebuah halaman yang diperuntukan untuk para pengunjung website sedangkan halaman administrator sebuah halaman yang ditujukan untuk web master / administrator website dinamis melakukan penambahan content, update content, edit content dan lain sebagainya. Sehingga pengupdate-an akan lebih mudah dan bisa dilakukan secara real time, atau online.

Website dinamis dikarenakan lebih populer pada saat ini sehingga perkembangannya sangat pesat sehingga dapat diklasifikasikan lagi diantaranya:

1.     News Site (Situs Berita)
biasanya berisi artikel-artikel atau berita-berita yang diupdate secara rutin. Pada beberapa situs, pengunjung atau user bisa meninggalkan komentar.
Contoh:
  • Detiknews
  • Antaranews
  • Reuters
  • BBC dll.

2.       Social Network Site (Situs Jejaring Sosial)
Web ini memungkinkan pengguna atau pengunjung dapat melakukan komunikasi sesuai dengan pelayanan yang diberikan oleh websitenya.
Contoh:
  • Friendster
  • MySpace
  • Facebook
  • Tagged dll


3.       Forum
Dibuat khusus agar para member dapat berdiskusi sesuai dengan topic-topik yang telah ditetapkan. Untuk membuat forum diskusi biasanya menggunakan platform2 yang sudah tersedia, baik yang berbayar seperti vBulletin ataupun yang gratisan seperti phpBB, SMF dan lain-lain.
Contoh;
·         Kaskus
·         Detik forum
·         Rumah Motor
·         PHPBulider.com dll.

4.       e-Commerce atau Toko Online
dibuat khusus untuk menjual produk secara online. Umumnya dilengkapi dengan shopping cart (keranjang belanja) untuk memudahkan user/pengunjung berbelanja. Tapi sebagian juga hanya berupa catalog online yang lengkap dengan detil dan harga produk, untuk melakukan pembelian dapat dilakukan melalui email atau telepon.

5.       Search Engine (Mesin Pencari)
Situs yang dibuat khusus untuk mencari informasi sekaligus gateway ke halaman-halaman situs lain.
Contoh:
  • Google search
  • Yahoo search
  • BingAltavista dll.

6.       Archive Site
Situs khusus dimana para pengguna dapat berbagi informasi dan disimpan dalam arsip-arsip elektronik.
Contoh :
·        Yahoogroups
·        Google Groups
·        Wikipedia
·        Archive.org dll

7.       Blog
biasa juga disebut diari online dimana pemilik (individu atau group) dapat mengupdate artikel, baik tulisan, gambar ataupun file multimedia lain secara rutin dimana semua entri tersusun berurutan dan memiliki fasilitas komentar buat pengunjung. Secara standar blog juga telah dilengkapi dengan sidebar yang full custom, fasiltas RSS dan permalink.

8.       Corporate/Company Website
biasanya berisi informasi2 umum dan kegiatan2 suatu perusahaan.

9.       Web Portal
bentuk sederhana dari search engine dimana situs ini berisi informasi-informasi singkat dan link ke sumber yang berupa situs-situs lain.

10.   Community site (Situs Komunitas)
situs yang dibuat khusus untuk komunitas-komuntas tertentu untuk berbagi informasi yang terbatas.

11.   File Sharing
situs yang dibuat khusus untuk berbagi file, baik gambar, video, musik dan file-file digital lainnya. Ada yang berbayar adapula yang gratisan.
Contoh:
·        Photobucket
·        Flickr
·        Imageshack
·        Rapidshare
·        4shared dll.

12.   Business Online Site
Ditus-situs yang dibuat dengan tujuan bisnis online. Ada banyak jenis bisnis online yang disediakan oleh situs-situs ini dan dibutuhkan 1 bahasan terpisah untuk membahas situs-situs yang menyelenggarakan bisnis online termasuk menawarkan pekerjaan-pekerjaan online.

Pengklasifikasian diatas dipisahkan berdasarkan kegunaan dari web tersebut, tentunya jika melihat dari sudut pengklasifikasian lain hasilnyapun akan jenis berbeda. Akan tetapi pengklasifikasian ditatas cukup untuk memberikan gambaran tentang pengklasifikasian web sesuai dengan kegunaan web itu sendiri.


Senin, 13 Oktober 2014

Demam Berdarah Berbahaya, Bukan Berarti Tanpa Solusi

    Demam berdarah (DHF) adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh infeksi firus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Hal ini dikatakan bahaya karena sampai sekarang masih belum ada vaksin atau obat yang dapat mengatasi secara langsung virus dengue yang menyebabkan demam berdarah ini. Dan dilaporkan selalu ada korban jiwa dari setiap masyarakat yang melapor menderita penyakit DBD setiap tahunnya.

    Meskipun demikian, menurut Dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI, ahli penanganan demam berdarah, jika pasien merasa mual, maka akan diberi obat mual. Atau jika pasien merasa sakit kepala, maka diberi obat sakit kepala, juga obat penurun panas dan asupan cairan yang cukup. Pada prisnsipnya sistem kekebalan tubuh akan mampu mengatasi virus dengue ini apabila kondisi tubuh memungkinkan oleh karena itu keluhan yang didapat dan ketidak seimbangan tubuh harus di pertahankan untuk memperkuat kekebalan tubuh.
     Berdasarkan hasil pendataan dari DINKES Jawa Barat pencatatan kasus DBD di akhir-akhir bulan ini ditunjukan dengan tabel berikut :
No
Kabupaten kota
Penduduk
JAN
FEB
MAR
APRIL
MEI
JUNI
JULI
JUMLAH
1
Kab. Bogor
5,247,538
231
105
130
66
4
0
0
536
2
Kab. Sukabumi
2,429,395
42
47
13
290
0
0
0
392
3
Kab. Cianjur
2,244,767
18
11
8
11
0
0
0
48
4
Kab. Bandung
3,435,200
26
0
169
114
142
34
0
481
5
Kab. Garut
2,524,239
30
18
33
49
0
0
0
130
6
Kab. Tasikmalaya
1,735,028
27
11
8
43
0
0
0
89
7
Kab. Ciamis
1,555,018
48
46
52
7
0
0
0
153
8
Kab. Kuningan
1,051,893
18
18
0
57
0
0
0
93
9
Kab. Cirebon
2,111,411
95
0
0
66
0
0
0
161
10
Kab. Majalengka
1,180,754
23
18
29
15
0
0
0
85
11
Kab. Sumedang
1,134,915
65
51
31
0
34
38
0
219
12
Kab. Indramayu
1,687,314
0
0
0
0
0
0
0
-
13
Kab. Subang
1,509,948
77
98
69
74
102
77
0
497
14
Kab. Purwakarta
905,762
19
20
25
19
0
0
0
83
15
Kab. Karawang
2,244,772
36
21
18
44
2
0
0
121
16
Kab. Bekasi
3,028,309
34
45
70
59
0
0
0
208
17
Kab Bandung Barat
1,602,681
66
72
68
67
0
0
0
273
18
Kab. Pangandaran
0
0
0
0
5
6
0
0
11
19
Kota Bogor
1,021,911
45
0
90
0
0
0
0
218
20
Kota Sukabumi
314,523
53
0
50
38
61
65
0
309
21
Kota Bandung
2,479,927
394
1
300
180
0
0
0
1208
22
Kota Cirebon
304,313
29
0
37
48
3
0
0
144
23
Kota Bekasi
2,592,819
63
0
111
101
143
133
0
625
24
Kota Depok
1,979,278
66
0
64
135
0
0
0
372
25
Kota Cimahi
575,943
0
0
0
192
0
0
0
192
26
Kota Tasikmalaya
657,427
69
0
73
100
0
0
0
283
27
Kota Banjar
181,280
11
0
25
23
0
0
0
76
   Berdasarkan data tersebut jumlah orang yang melapor pada lembaga kesehatan berhubungan dengan penyakit yang disebabkan DBD di Jawa Barat memang masih banyak dan justru sebagian ada yang malah jumlahnya meningkat dalam setiap bulannya. Tapi angka ini sebagian besar mengalami penurunan di akhir. Selain itu juga sebenarnya penyakit DBD adalah jenis penyakit yang bergantung pada kondisi lingkunan yang dimana apabila lingkungan tersebut dipelihara dengan baik sehingga memungkinkan jenis nyamuk itu tidak bisa berkembang biak maka penyakit ini pun akan lebih mudah ditanggulangi.
    Pada dasarnya upaya kuratif saja tidak cukup untuk menghindari korban jiwa dari penyakit ini. Sehingga untuk mengantisifasinya perlu dititik beratkan pada upaya promotif dan dan preventif. Upaya preventif dinilai memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi dikarenakan dengan melakukan pencegahan dan pemeliharaan lingkungan sejak dini akan mampu mengurangi penyebab dari penyakit ini. Di luar negeri bahkan semenjak penyakit ini diketahui penyebabnya sejak saat itu bahkan ancaman ini sudah tidak lagi menjadi masalah yang sangat besar dikarenakan upaya promotif dan preventif mereka sudah sangat baik diterapkan.
Adapun upaya preventif untuk mencegah penyakit DBD adalah:
1.      Lakukan program 3M (menguras, menutup dan mengubur) tempat-tempat penampungan air hujan dan lainnya.
2.       Hindari ruangan yang lembab dan perbaiki sirkulasi udara.
3.       Jangan biarkan baju kotor menumpuk atau digantung.
4.       Cobalah menanam tanaman anti nyamuk.
5.       Semprot rumah secara rutin dengan anti nyamuk.
6.       Gunakan hand bodi anti nyamuk di kulit.
7.       Tutup jendela dengan kawat kasa halus.
8.       Lakukan abatebnisasi tempat-tempat penampungan air bersih yang sulit dibersihkan
    Cara diatas merupakan cara yang efektiv untuk mengurangi perkembangan dari nyamuk DBD akan tetapi jka sudah berkembang, maka diperlukan cara untuk membunuh nyamuk tersebut. Diantaranya melalui proses kimia yang bertujuan untuk membunuh nyamuk penyebab DBD.
Diantaranya pencegahan dan Pengendalian Secara Kimia :
1.       Fogging atau pengasapan
2.       Obat nyamuk bakar, semprot, atau repelent
3.       Abatisasi dan penaburan bubuk