Selasa, 16 Desember 2014
SIMRS Menurut PERMENKES RI No 82 Th. 2013
PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
RUMAH SAKIT
1. Latar Belakang
Sebagai salah
satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi
baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal sehingga perlu diupayakan
peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah,
aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem
pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem
Sistem Informasi berbasis komputer.
2. Strategi Secara umum
Sistem
Informasi Rumah Sakit harus selaras dengan bisnis utama (core bussines) dari
Rumah Sakit itu sendiri, terutama untuk informasi riwayat kesehatan pasien atau
rekam medis (tentang indentitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang diberikan kepada pasien), informasi kegiatan operasional
(termasuk informasi sumber daya manusia, material, alat kesehatan, penelitian
serta bank data).
3. Proses Bisnis
a. Pelayanan
Utama (Front Office)
Setiap Rumah
Sakit memiliki prosedur yang unik (berbeda satu dengan lainnya), tetapi secara
umum/generik memiliki prosedur pelayanan terintegrasi yang sama yaitu proses
pendaftaran, proses rawat (jalan atau inap) dan proses pulang
b. Pelayanan
Administratif (Back Office)
Proses umum Back
Office diantaranya perencanaan, pembelian/pengadaan, pemeliharaan
stok/inventory, pengelolaan Aset, pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang,
piutang, kas, buku besar dan lainnya). Proses back office ini berhubungan dengan
proses pada front office.
4. Arsitektur Infrastruktur
Kebutuhan
infrastruktur jaringan komputer kedepan bukan hanya untuk kebutuhan Sistem
informasi RS saja, tetapi juga harus mampu digunakan untuk berbagai hal,
seperti jalur telepon IP, CCTV, Intelegent Building, Medical Equipment dan
lain-lain.
5. Arsitektur Data (1)
Untuk menghasilkan informasi yang
baik, diperlukan data yang homogen. Agar dapat dihasilkan data homogen maka
perlu dibuat arsitektur data yang baik. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan
dalam membangun arsitektur data:
a. Kodefikasi
Kodefikasi selain keharusan utk otomatisasi/ komputerisasi, juga diperlukan
untuk integrasi dan penglolaan lebih lanjut seperti statistik.
b. Mapping
Karena sering berbeda keperluan kode- fikasi data, maka diperlukan mapping data
untuk integrasi dan pengelolaan lebih lanjut, misalnya mapping kodefikasi
antara tarif dengan kode perkiraan/chart of account, mapping kode
kabupaten/kota dengan provinsi dan sejenisnya.
6. Arsitektur Data (2)
a. Standar
pertukaran data antar aplikasi Beberapa software aplikasi yang terpisah,
membutuhkan standard pertukaran data agar dapat berkomunikasi satu aplikasi
dengan lainnya
b. Database
Desain struktur database, sebaiknya mengacu pada best practice database Rumah
Sakit dan mengambil dari sumber terbuka serta mempertimbangkan kebutuhan
informasi stakeholder terkait.
19. 6. Arsitektur Aplikasi Contoh
gambaran arsitektur aplikasi minimal SIMRS:
KEAMANAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
1. Keamanan Fisik
a. Kebijakan
hak akses pada ruang data center/server
b. Kebijakan
penggunaan hak akses komputer untuk user pengguna
2. Keamanan Jaringan
a. Keamanan
jaringan sangat penting untuk dilakukan untuk memonitor akses jaringan dan
mencegah penyalahgunaan sumber daya jaringan yang tidak sah.
b. Segi-segi
keamanan dapat didefinisikan sbb:
·
Informasi hanya dapat diakses oleh pihak yang
memiliki wewenang
·
Informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang
memiliki wewenang
·
Informasi tersedia untuk pihak yang diberi
wewenang
3. Keamanan Aplikasi
·
Keamanan aplikasi harus mendukung dan
mengimplementasikan protokol keamanan dalam melakukan transfer data.
·
Aplikasi harus memungkinkan masing-masing user
dapat didentifikasikan secara unik, baik dari segi nama dan perannya.
·
Akses melalui metode akses remote dapat
berfungsi dengan baik melalui aplikasi client (yaitu melalui VPN, modem,
wireless, dan sejenisnya).
·
Aplikasi dapat berfungsi dengan baik
(compatible) pada software anti-virus yang digunakan saat ini.
TATA
KELOLA
1. Struktur
Organisasi Rumah Sakit harus
memiliki unit/instalasi informasi dan teknologi yang terdiri dari:
a. Kepala
Instalasi SIMRS
b. Staf
informasi dan teknologi Fungsional
2. SDM Informasi dan Teknologi
Sumber daya manusia informasi dan
teknologi terdiri dari staf yang memiliki kualifikasi dalam bidang:
a. Staf
Analis System
b. Staf
Programmer
c. Staf
Hardware
d. Staff
Maintanance Jaringan
27. Kementerian Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Komunikasi dan Kolaborasi
a. Komunikasi
1. Interoperabilitas
Interoperabilitas adalah dimana
suatu aplikasi bisa berinteraksi dengan aplikasi lainnya melalui suatu protokol
yang disetujui bersama lewat bermacam-macam jalur komunikasi diantaranya dapat
terjadi komunikasi data dengan aplikasi berikut:
A. Standarisasi SIMAK BMN (untuk
Rumah Sakit milik pemerintah)
Minimal pengkodean barang
mengunakan kode yang terdapat pada SK BMN, jika tidak harus di buat mapping
antara SK BMN dengan pengkodean Rumah Sakit tersebut.
B. Sistem Informasi Rumah Sakit
(SIRS)
Dapat terjadi komunikasi
data antara SIMRS dengan Kementerian Kesehatan untuk pelaporan SIRS.
C. Sistem Casemix (khusus yang
melaksanakan program Jaminan Kesehatan Nasional)
Dapat terjadi komunikasi data
antara SIMRS dengan Kementerian Kesehatan untuk pelaksanaan program Jaminan
Kesehatan Nasional.
D. Aplikasi yang lainnya yang
mendukung Kinerja Rumah Sakit
One Medic – One Solutions for
Health Information System
One Medic – One Solutions for
Health Information System merupakan
suatu aplikasi piranti lunak yang telah dikembangkan sejak tahun 2008. Protocol komunikasi yang tersedia telah
dilengkapi dengan system keamanan sehingga dapat menekan berbagai tindakan
cyber crime oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Desain aplikasi SIMRS One Medic
berbasis Web dimana pengguna dapat melakukan integrasi dengan pihak-pihak
internal maupun eksternal secara
online’. Manfaat Intergasi secara Online bertujuan untuk mengantisipasi
pengulangan pekerjaan administrasi yang dapat memicu terjadinya human error
sehingga potensi kerugian Rumah Sakit dapat ditekan. Fitur-fitur SIMRS One Medic sebagai solusi
untuk menjawab tantangan masa depan industri pelayanan medik:
1. Security system: modul ini dapat mengatur informasi dan
data yang diperbolehkan untuk
diaksesbaik oleh pihak internal maupun eksternal. Pengaturan tersebut dilakukan
selain untuk melindungi kerahasiaan data pasien juga untuk menghindari
penyalahgunaan informasi penting lainnya oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.
2. MPI server solutions: adalah sistim komunikasi online yang dirancang untuk menjembatani komunikasi
antar sistem. Aplikasi MPI server solutions dapat digunakan sebagai alat
konfirmasi hak-hak pasien terhadap jenis
tindakan medis dan obat-obatan yang dapat diberikan oleh Rumah Sakit sesuai
dengan ketentuan Pihak Penjamin.a
3. Billing records system: seluruh data
tindakan medik dan obat-obatan yang diberikan pada pasien otomatis terekam
secara online dan dapat diatur sesuai dengan format penagihan yang ditetapkan
oleh Pihak Penjamin. Feature ini dapat mempersingkat proses pekerjaan
administrasi penagihan sehingga dapat menekan angka piutang.
Untuk media komunikasi informasi
antara unit dapat digunakan media komputer yang sudah terintegrasi dengan jaringan
LAN dengan menggunakan aplikasi Messenger atau chating, selain itu juga sudah
ada nya telepon lokal yang membantu hubungan komunikasi antar unit. Sedangkan
untuk akses komunikasi ke luar instansi menggunakan akses internet yang
terintegrasi melalui jaringan Pemerintah Kota.
b. Kolaborasi
Dari aspek pembiayaan bahwa Rumah
Sakit memerlukan biaya operasional dan investasi yang besar dalam pelaksanaan
kegiatannya, sehingga perlu didukung dengan ketersediaan pendanaan yang cukup
dan berkesinambungan. Apalagi jika Rumah Sakit akan melakukan investasi dalam
bidang teknologi informasi, dimana perubahan teknologi merupakan hal yang pasti
terjadi setiap saat, sehingga investasi tersebut baik dalam bidang perangkat
lunak (Software), perangkat keras (hardware)maupun tenaga SDM pelaksana
(Brainware) akan menjadi investasi yang mahal dan berkelanjutan. Oleh karena
itu, Rumah Sakit berada di dua sisi, yaitu harus menerapkan teknologi informasi
dalam bentuk SIMRS baik Hardware, Softwaremaupun Brainware, sementara Rumah
Sakit juga harus selalu up-to-date baik dari segi teknologi maupun bisnis
proses/kebijakan yang terangkum dalam bentuk software.
Kerjasama dalam bentuk Kerjasama
Operasional (KSO) atau Built Operational Transfer (BOT) merupakan salah satu
solusi untuk penerapan teknologi informasi, sehingga resiko investasi
(Hardware, Software dan Brainware) dan resiko pelaksanaan sistem akan berada di
pihak konsultan. Sehingga Rumah Sakit tidak perlu melakukan investasi yang
besar serta akan dijamin keberhasilan pelaksanaan SIMRS tersebut.
Kerjasama Operasional (KSO)
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dimana masing-masing sepakat
untuk melakukan suatu usaha bersama dengan menggunakan aset dan atau hak usaha
yang dimiliki dengan menanggung keuntungan dan kerugian secara bersama-sama.
KSO didasarkan atas waktu
kerjasama (by time), sehingga masa berakhirnya KSO adalah setelah masa
kerjasama yang disepakati berakhir, bukan pada Break Event Point (BEP) dari
besarnya investasi yang ditanamkan oleh investor. Dan prinsip KSO berbeda
dengan pola “Cicilan/Kredit” maupun “Leasing/Sewa Pakai”
Bentuk Bangun, Serah, Kelola
(Build, Transfer, and Operate/BTO).
Investor membangun aset dan
mencatatnya sebagai “Aset KSO pada Kas/Hutang.” Kemudian menyerahkan aset yang
telah dibangunnya ke Pemilik Aset dan mencatatnya sebagai “Hak Bagi Pendapatan
pada Aset KSO” (Nominal Base) dan aset diamortisasi selama masa Konsensi.
Selama masa Konsensi, investor menerima bagi hasil dari pemilik aset dan
mencatatnya sebagai “Kas/Piutang pada Pendapatan KSO.”
Pemilik Aset dapat menyerahkan aset
dan dicatat sebagai “Aset KSO pada Kas/Hutang/Aset Tetap” kemudian Pemilik Aset
menggelola Aset KSO secara Periodik membagi pendapatan dan mencatat sebagai
“Beban KSO pada Kas/Hutang.” Dan Pemilik Aset bisa mendapatkan seluruh aset
(Sesuai Perjanjian) dari Investor diakhir masa Konsensi.
Bentuk tersebut bisa dikombinasikan
dengan Perjanjian Bagi Hasil (PBH) atau Perjanjian Bagi Pendapatan (PBP) dengan
cara tertentu. Hak milik aset yang digunakan untuk Kerjasama Operasional (KSO)
adalah Hak milik Penyerta aset selama periode perjanjian KSO. Aset yang
disetrakan dalam KSO tidak terkena transaksi jual-beli, sehingga tidak dipungut
PPN. Aset tersebut juga disusutkan berdasarkan masa manfaatnya. Pada akhir masa
Konsensi (masa KSO) aset dapat dipindah tangankan merujuk pada perjanjian kedua
belah pihak.
Aset yang diserahkan pemilik aset
untuk diusahakan dalam perjanjian Kerjasama Operasi (KSO) harus dicatat oleh
pemilik aset sebagai aset KSO sebesar biaya perolehannya. Apabila yang
diserahkan untuk diusahakan dalam perjanjian KSO adalah hak penyelenggaraan
usaha yang tidak memiliki biaya perolehan, maka pemilik aset hanya perlu
mengungkapkan keberadaan transaksi tersebut.
4. Infrastruktur
Konsep sistem infrastruktur yang
ditawarkan untuk memperbaiki dan
penyempurnakan sistem infrastruktur yang telah dimiliki oleh Rumah Sakit, yaitu
berupa penambahan pada sistem Network Operational Center / Data Center
Konsep yang ditawarkan dalam
memperbaiki dan menyempurnakan sistem infrastruktur Rumah Sakit meliputi
perbaikan dan penyempurnaan pada :
• Konfigurasi Sistem Server
• Konfigurasi sistem LAN (Local
Area Network)
• Konfigurasi sistem WLAN
(Wireless LAN)
• Konfigurasi sistem back up
co-location
http://www.slideshare.net/dwisty1/paparan-simrs-peraturan-menkes-ri-no-82-tahun-2013
http://tentangkshtn.blogspot.com/2014/12/sistem-informasi-manajemen-rumah-sakit.html
Selasa, 11 November 2014
JENIS DAN KLASIFIKASI WEB
Pengertian
Dilihat dari bentuk dan fungsinya WEBSITE adalah sekumpulan halaman
informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di
seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan
sebuah komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga menjadi
media informasi yang menarik untuk dikunjungi oleh orang lain.
Pada prinsipnya website terbagi menjadi dua yaitu website statis dan
website dinamis yang dimana setiap jenis website itu memiliki perbedaan prinsip
yang sangat besar.
A. Pengertian website
statis
Pengertian website statis adalah sebuah website yang hanya mampu
menampilkan front page saja atau singkatnya website jenis statis ini website
yang sifattnya statis. Untuk mengupdate website statis, menambah content
website statis dan hal-hal yang berhubungan dengan penambahan content harus
anda lakukan di lokal komputer karena website statis ini tidak memiliki halaman
administrator. Website statis ini persis seperti brosur. Bedanya, brosur di
cetak dan disebarkan, sedangkan website statis di host dan diakses melalui
internet. Keuntungan menggunakan website statis adalah jika anda
menginginkan website yang tidak perlu atau tidak membutuhkan pengupdate-an
dalam jangka waktu pendek sedangkan kekurangannya adalah kebalikan dari
keuntungan menggunakan website statis yang dimana pembaharuan atau pengoreksian
kesalahan akan informasi tidak dapat dilakukan.
B. Pengertian website
dinamis
Adalah website yang didalamnya terdapat
campur tangan dari sisi pengunjung, dengan kata lain terdapat interaktivitas
didalam website itu, karena dalam website tersebut terdapat pemrograman dan
unsur database. Website dinamis memiliki dua buah halaman yakni halaman
front page dan halaman administrator. Kedua halaman itu memiliki kegunaan yang
berbeda pula sesuai dengan namanya. Front page sebuah halaman yang diperuntukan
untuk para pengunjung website sedangkan halaman administrator sebuah halaman
yang ditujukan untuk web master / administrator website dinamis melakukan
penambahan content, update content, edit content dan lain
sebagainya. Sehingga pengupdate-an akan lebih mudah dan bisa dilakukan
secara real time, atau online.
Website dinamis dikarenakan lebih populer
pada saat ini sehingga perkembangannya sangat pesat sehingga dapat
diklasifikasikan lagi diantaranya:
1. News Site (Situs Berita)
biasanya berisi artikel-artikel atau berita-berita yang diupdate secara
rutin. Pada beberapa situs, pengunjung atau user bisa meninggalkan komentar.
Contoh:
- Detiknews
- Antaranews
- Reuters
- BBC
dll.
2. Social Network Site
(Situs Jejaring Sosial)
Web ini memungkinkan pengguna atau pengunjung dapat melakukan komunikasi
sesuai dengan pelayanan yang diberikan oleh websitenya.
Contoh:
- Friendster
- MySpace
- Facebook
- Tagged dll
3. Forum
Dibuat khusus agar para member dapat berdiskusi sesuai dengan topic-topik
yang telah ditetapkan. Untuk membuat forum diskusi biasanya menggunakan
platform2 yang sudah tersedia, baik yang berbayar seperti vBulletin ataupun
yang gratisan seperti phpBB, SMF dan lain-lain.
Contoh;
·
Kaskus
·
Detik forum
·
Rumah Motor
·
PHPBulider.com dll.
4. e-Commerce atau Toko
Online
dibuat khusus untuk menjual produk secara online. Umumnya dilengkapi dengan
shopping cart (keranjang belanja) untuk memudahkan user/pengunjung berbelanja.
Tapi sebagian juga hanya berupa catalog online yang lengkap dengan detil dan
harga produk, untuk melakukan pembelian dapat dilakukan melalui email atau
telepon.
5. Search Engine (Mesin
Pencari)
Situs yang dibuat khusus untuk mencari informasi sekaligus gateway ke
halaman-halaman situs lain.
Contoh:
- Google
search
- Yahoo
search
- BingAltavista
dll.
6. Archive Site
Situs khusus dimana para pengguna dapat berbagi informasi dan disimpan
dalam arsip-arsip elektronik.
Contoh :
·
Yahoogroups
·
Google Groups
·
Wikipedia
·
Archive.org dll
7. Blog
biasa juga disebut diari online dimana pemilik (individu atau group) dapat
mengupdate artikel, baik tulisan, gambar ataupun file multimedia lain secara
rutin dimana semua entri tersusun berurutan dan memiliki fasilitas komentar
buat pengunjung. Secara standar blog juga telah dilengkapi dengan sidebar yang
full custom, fasiltas RSS dan permalink.
8. Corporate/Company
Website
biasanya berisi informasi2 umum dan kegiatan2 suatu perusahaan.
9. Web Portal
bentuk sederhana dari search engine dimana situs ini berisi
informasi-informasi singkat dan link ke sumber yang berupa situs-situs lain.
10. Community site (Situs
Komunitas)
situs yang dibuat khusus untuk komunitas-komuntas tertentu untuk berbagi
informasi yang terbatas.
11. File Sharing
situs yang dibuat khusus untuk berbagi file, baik gambar, video, musik dan
file-file digital lainnya. Ada yang berbayar adapula yang gratisan.
Contoh:
·
Photobucket
·
Flickr
·
Imageshack
·
Rapidshare
·
4shared dll.
12. Business Online Site
Ditus-situs yang dibuat dengan tujuan bisnis online. Ada banyak jenis
bisnis online yang disediakan oleh situs-situs ini dan dibutuhkan 1 bahasan
terpisah untuk membahas situs-situs yang menyelenggarakan bisnis online
termasuk menawarkan pekerjaan-pekerjaan online.
Pengklasifikasian diatas dipisahkan berdasarkan kegunaan dari web tersebut,
tentunya jika melihat dari sudut pengklasifikasian lain hasilnyapun akan jenis
berbeda. Akan tetapi pengklasifikasian ditatas cukup untuk memberikan gambaran
tentang pengklasifikasian web sesuai dengan kegunaan web itu sendiri.
Senin, 13 Oktober 2014
Demam Berdarah Berbahaya, Bukan Berarti Tanpa Solusi
Demam berdarah (DHF) adalah
sebuah penyakit yang disebabkan oleh infeksi firus yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Hal ini dikatakan bahaya karena sampai sekarang
masih belum ada vaksin atau obat yang dapat mengatasi secara langsung virus
dengue yang menyebabkan demam berdarah ini. Dan dilaporkan selalu ada korban
jiwa dari setiap masyarakat yang melapor menderita penyakit DBD setiap
tahunnya.
Meskipun demikian, menurut Dr.
Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI, ahli penanganan demam berdarah, jika pasien
merasa mual, maka akan diberi obat mual. Atau jika pasien merasa sakit kepala,
maka diberi obat sakit kepala, juga obat penurun panas dan asupan cairan yang
cukup. Pada prisnsipnya sistem kekebalan tubuh akan mampu mengatasi virus
dengue ini apabila kondisi tubuh memungkinkan oleh karena itu keluhan yang
didapat dan ketidak seimbangan tubuh harus di pertahankan untuk memperkuat
kekebalan tubuh.
Berdasarkan hasil pendataan dari
DINKES Jawa Barat pencatatan kasus DBD di akhir-akhir bulan ini ditunjukan
dengan tabel berikut :
No
|
Kabupaten kota
|
Penduduk
|
JAN
|
FEB
|
MAR
|
APRIL
|
MEI
|
JUNI
|
JULI
|
JUMLAH
|
1
|
Kab. Bogor
|
5,247,538
|
231
|
105
|
130
|
66
|
4
|
0
|
0
|
536
|
2
|
Kab. Sukabumi
|
2,429,395
|
42
|
47
|
13
|
290
|
0
|
0
|
0
|
392
|
3
|
Kab. Cianjur
|
2,244,767
|
18
|
11
|
8
|
11
|
0
|
0
|
0
|
48
|
4
|
Kab. Bandung
|
3,435,200
|
26
|
0
|
169
|
114
|
142
|
34
|
0
|
481
|
5
|
Kab. Garut
|
2,524,239
|
30
|
18
|
33
|
49
|
0
|
0
|
0
|
130
|
6
|
Kab. Tasikmalaya
|
1,735,028
|
27
|
11
|
8
|
43
|
0
|
0
|
0
|
89
|
7
|
Kab. Ciamis
|
1,555,018
|
48
|
46
|
52
|
7
|
0
|
0
|
0
|
153
|
8
|
Kab. Kuningan
|
1,051,893
|
18
|
18
|
0
|
57
|
0
|
0
|
0
|
93
|
9
|
Kab. Cirebon
|
2,111,411
|
95
|
0
|
0
|
66
|
0
|
0
|
0
|
161
|
10
|
Kab. Majalengka
|
1,180,754
|
23
|
18
|
29
|
15
|
0
|
0
|
0
|
85
|
11
|
Kab. Sumedang
|
1,134,915
|
65
|
51
|
31
|
0
|
34
|
38
|
0
|
219
|
12
|
Kab. Indramayu
|
1,687,314
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
-
|
13
|
Kab. Subang
|
1,509,948
|
77
|
98
|
69
|
74
|
102
|
77
|
0
|
497
|
14
|
Kab. Purwakarta
|
905,762
|
19
|
20
|
25
|
19
|
0
|
0
|
0
|
83
|
15
|
Kab. Karawang
|
2,244,772
|
36
|
21
|
18
|
44
|
2
|
0
|
0
|
121
|
16
|
Kab. Bekasi
|
3,028,309
|
34
|
45
|
70
|
59
|
0
|
0
|
0
|
208
|
17
|
Kab Bandung Barat
|
1,602,681
|
66
|
72
|
68
|
67
|
0
|
0
|
0
|
273
|
18
|
Kab. Pangandaran
|
0
|
0
|
0
|
0
|
5
|
6
|
0
|
0
|
11
|
19
|
Kota Bogor
|
1,021,911
|
45
|
0
|
90
|
0
|
0
|
0
|
0
|
218
|
20
|
Kota Sukabumi
|
314,523
|
53
|
0
|
50
|
38
|
61
|
65
|
0
|
309
|
21
|
Kota Bandung
|
2,479,927
|
394
|
1
|
300
|
180
|
0
|
0
|
0
|
1208
|
22
|
Kota Cirebon
|
304,313
|
29
|
0
|
37
|
48
|
3
|
0
|
0
|
144
|
23
|
Kota Bekasi
|
2,592,819
|
63
|
0
|
111
|
101
|
143
|
133
|
0
|
625
|
24
|
Kota Depok
|
1,979,278
|
66
|
0
|
64
|
135
|
0
|
0
|
0
|
372
|
25
|
Kota Cimahi
|
575,943
|
0
|
0
|
0
|
192
|
0
|
0
|
0
|
192
|
26
|
Kota Tasikmalaya
|
657,427
|
69
|
0
|
73
|
100
|
0
|
0
|
0
|
283
|
27
|
Kota Banjar
|
181,280
|
11
|
0
|
25
|
23
|
0
|
0
|
0
|
76
|
Berdasarkan data tersebut jumlah
orang yang melapor pada lembaga kesehatan berhubungan dengan penyakit yang
disebabkan DBD di Jawa Barat memang masih banyak dan justru sebagian ada yang
malah jumlahnya meningkat dalam setiap bulannya. Tapi angka ini sebagian besar
mengalami penurunan di akhir. Selain itu juga sebenarnya penyakit DBD adalah
jenis penyakit yang bergantung pada kondisi lingkunan yang dimana apabila
lingkungan tersebut dipelihara dengan baik sehingga memungkinkan jenis nyamuk
itu tidak bisa berkembang biak maka penyakit ini pun akan lebih mudah
ditanggulangi.
Pada dasarnya upaya kuratif saja
tidak cukup untuk menghindari korban jiwa dari penyakit ini. Sehingga untuk
mengantisifasinya perlu dititik beratkan pada upaya promotif dan dan preventif.
Upaya preventif dinilai memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi
dikarenakan dengan melakukan pencegahan dan pemeliharaan lingkungan sejak dini
akan mampu mengurangi penyebab dari penyakit ini. Di luar negeri bahkan
semenjak penyakit ini diketahui penyebabnya sejak saat itu bahkan ancaman ini
sudah tidak lagi menjadi masalah yang sangat besar dikarenakan upaya promotif
dan preventif mereka sudah sangat baik diterapkan.
Adapun upaya preventif untuk mencegah
penyakit DBD adalah:
1. Lakukan program 3M (menguras, menutup dan mengubur)
tempat-tempat penampungan air hujan dan lainnya.
2.
Hindari ruangan yang lembab dan perbaiki
sirkulasi udara.
3.
Jangan biarkan baju kotor menumpuk atau
digantung.
4.
Cobalah menanam tanaman anti nyamuk.
5.
Semprot rumah secara rutin dengan anti nyamuk.
6.
Gunakan hand bodi anti nyamuk di kulit.
7.
Tutup jendela dengan kawat kasa halus.
8.
Lakukan abatebnisasi tempat-tempat penampungan
air bersih yang sulit dibersihkan
Cara diatas merupakan cara yang
efektiv untuk mengurangi perkembangan dari nyamuk DBD akan tetapi jka sudah
berkembang, maka diperlukan cara untuk membunuh nyamuk tersebut. Diantaranya
melalui proses kimia yang bertujuan untuk membunuh nyamuk penyebab DBD.
Diantaranya pencegahan dan
Pengendalian Secara Kimia :
1.
Fogging atau pengasapan
2.
Obat nyamuk bakar, semprot, atau repelent
3.
Abatisasi dan penaburan bubuk
Denagn lebih menitik beratkan
pada usaha preventif tentunya penyakit ini bukan lah lagi menjadi ancaman
berbahaya yang tidak ada solusinya sama sekali.
sumber:
Langganan:
Postingan (Atom)